SMA Negeri 1 Cangkringan berdiri 29 Januari 1998. Di tengah pandemi Covid-19, lebih-lebih di saat PSBB dan kewaspadaan status Gunung Merapi yang selalu meningkat, SMA Negeri 1 Cangkringan telah memasuki usia 23 tahun tepatnya 29 Januari 2021 tetap melaksanakan beberapa kegiatan dalam memperingati HUT ke-23 tersebut. HUT sekolah tahun 2021 berbeda dengan tahun 2020 karena dilaksanakan dalam suasana sederhana yang kegiatan-kegiatannya tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19. Hal ini dibuktikan dengan seluruh rangkaian kegiatan HUT sekolah dilakukan secara daring maupun live http://smanca.zmkgvdlmo5-ewx3lpn2q6zq.p.temp-site.link/youtube . HUT sekolah tahun ini mengambil tema”Unite for Success”. Salah satu kegiatan dalam HUT sekolah ke-23 adalah Webinar secara live http://smanca.zmkgvdlmo5-ewx3lpn2q6zq.p.temp-site.link/youtube. Webinar kali ini mengambil tema Adiwiyata dan Berbudaya di Sekolah. Kegiatan webinar dilaksanakan Kamis, 28 Januari 2021 jam 09.00 – 11.00 wib di Ruang Perpustakaan Ganesa Smanca secara live http://smanca.zmkgvdlmo5-ewx3lpn2q6zq.p.temp-site.link/youtube.Narasumber untuk kegiatan webinar tersebut topik Adiwiyata Gerakan PBLHS dari DLHK Provinsi DIY ( Bapak Jito dan Bapak Eko Purwanto), sedangkan untuk topik Sekolah Berbasis Budaya dari Ketua MGMP Bahasa Jawa Provinsi DIY ( Bapak Slamet,S.Pd. ).Peserta webinar adalah seluruh peserta didik , guru, tas, serta perwakilan dari dua sekolah binaan Adiwiyata yaitu SMK Negeri 1 Cangkringan dan SMA Negeri 2 Sleman.Dalam kegiatan webinar tersebut dipandu oleh Heni Wulanasari,S.Pd. dan Arum Mustikawai,S.Pd. diawali berdoa, menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan pembukaan sambutan dari kepala sekolah Drs. M Warsun Latif. Dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan webinar HUT ke-23 SMA Negeri 1 Cangkringan mendukung visi sekolah “ sekolah berbasis budaya dan berwawasan lingkungan ( adiwiyata)”.” Tahun 2021 SMA Negeri 1 Cangkringan akan maju menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri, selain itu sebagai sekolah berbasis budaya, akan memajukan dan mengembangkan budaya Jawa Gagrak Mataram Ngayojokarto,sedang kegiatan budaya di sekolah cukup banyak terbukti adanya ekstra kurikuler seni karawitan,seni batik,seni tari” jelas Warsun Latif selaku kepala sekolah. Disampaiakan juga selain kegiatan webinar HUT sekolah ke-23 ada beberapa kegiatan lainnya yaitu lomba peserta didik secara daring ,senam sehat, pameran opsi-fiksi,serta bakti sosial semuanya dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19 .Dalam kegiatan webinar juga diadakan doorprize pulsa, pengumuman lomba, peserta didik disuruh membuat resum tentang isi webinar baik adiwiyata maupun budaya.
Acara selanjutnya webinar materi adiwiyata 1 disampaikan oleh Eko Purwanto(Staf Seksi Pengembangan Kapasitas DLHK DIY).Belajar memahami lingkungan sekitar kita. Kerusakan di darat dan lautan akaibat tingkah laku manusia.(fisik-moral).Dampak banjir,tanah longsor,penurunan kualitas tanah.Sumber daya alam hutan dan pohon memegang peranan penting dalam penyangga kehidupan manusia. Beberapa perilaku ramah lingkungan yang bisa kita lakukan untuk menjaga kelestarian alam: membawa botol minum yang dapat diisi ulang dari rumah, mengambil makanan dan minuman secukupnya, menghabiskan makanan, dan minuman,menghemat listrik,air,sumber daya alam di rumah dan di sekolah, tidak membuang sampah di sembarang tempat,mengelola sampah dengan baik(mengurangi sampah,memilah sampah,mendaur ulang sampah), menanam dan merawat tanaman/pohon peneduh,penghijauan,reboisasi).Dilanjutkan dengan materi adiwiyata 2 yang disampaikan oleh Bapak Jito ( Balai Pengelolaaan Sampah DLHK DIY). Dengan program Adiwiyata diharapkan peserta didik, bapak/ibu selalu memilki karakter kepedulian terhadap lingkungan.Sekolah adiwiyata sekolah yang melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah; Merupakan bagian dari pendidikan karakter/sikap peduli lingkungan.Peserta didik diajak belajar mengamati lingkungan alam sekitar,permasalahanya,cara penyelesainnya.Jadikan semua yang ada di sekolah/ lingkungan sekitar sekolah menjadi sumber dan media pembelajaran. Materi 3 tentang Budaya sekolah dalam hal implementasi Budaya SATRIYA disampaikan oleh Bapak Slamet,S.Pd. Ketua MGMP Bahasa Jawa Provinsi.Dalam materi awal disampaikan penjelasan slogan-slogan berbahasa jawa yang dapat memotivasi baik itu peserta didik maupun Bapak/Ibu Guru, Tas dalam belajar maupun dalam bekerja di lingkungan sekolah dan masyarakat. Selanjutnya disampaikan juga tentang penerapan Budaya SATRIYA di lingkungan sekolah. Budaya akan mengalami perkembangan/ perubahan akulturasi dalam kehidupan manusia. Sehingga budaya yang kita laksanakan harus tetap dengan pijakan budaya lokal. Webinar topik adiwiyata maupun budaya diakhiri tanya jawab dengan peserta.Humas 2021