Pada tahun 2022 ini walaupun masih dalam suasana pandemi covid-19, SMA Negeri Cangkringan akan maju menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri. Sejak mendapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional tahun 2018, baru tahun ini akan berusaha untuk meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri. Sekolah Adiwiyata Mandiri merupakan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan setelah sekolah tersebut mendapat penghargaan menjadi Sekolah Adiwiyata Nasional. Untuk menghadapi kegiatan tersebut, pihak sekolah memberi tugas kepada Rahmad Budiyono,S.Pd. selaku Ketua Adiwiyata untuk mengikuti kegiatan Bimtek Pembinaan Sekolah Adiwiyata di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY.

Pembinaan tersebut dilaksanakan pada Rabu, 16 Februari 2022 jam 08.30 – 13.30 Wib di Ruang Rapat A, Dinas LHK DIY dengan peserta 33 dari perwakilan SMA/SMK Negeri, SMP/ MTs Negeri se-DIY yang sudah mendapatkan penghargaan Adiwiyata baik tingkat Provinsi maupun Nasional . Dalam kegiatan Bimtek tersebut menghadirkan tiga narasumber: Dr. Ir. Kuncoro Cahyo Aji,M.Si. selaku Kepala DLHK DIY, Sadar Narimo selaku Komisi C DPRD DIY, serta Drs. Abdul Haris Nurfika,M.Pd. selaku Tim Penilai Adiwiyata tingkat Provinsi DIY.

Kegiatan tersebut dipandu oleh Dijah Inprijati dan Ag. Ruruh Haryata,S.H.,S.T.,M.Kes. Acara pertama doa pembuka, dilanjutkan sambutan sekaligus pengantar Kebijakan Pemda DIY dalam Mendukung Program Sekolah Adiwiyata. Intinya dari Pemda DIY sangat mendukung dengan adanya Adiwiyata di sekolah agar dapat membentuk karakter peserta didik dalam pembiasaan peduli lingkungan baik sekolah, keluarganya, maupun di masyarakat.

Acara selanjutnya narasumber dari Komisi C DPRD DIY Sadar Narimo yang juga mewakili anggota DPRD DIY juga mendukung adanya Adiwiyata di sekolah dan siap memberikan bantuan sarpras Adiwiyata dengan menerbitkan Pergub kaitannya dengan sekolah Adiwiyata.

Materi terakhir narasumber Drs. Abdul Haris Nurfika,M.Pd. menyampaikan materi kaitannya dengan pengintegrasian perangkat pembelajaran terutama RPP dan silabus yang dikaitkan dengan peduli lingkungan dengan aspek pengolahan sampah, konservasi air, inovasi, konservasi energi. Dalam adiwiyata mandiri perlu disiapkan inovasi dikerjasamakan penerapan inovasi untuk masyarakat dalam bentuk kerjasama dan MoU.

Jumlah kader 20% dari jumlah peserta didik, sehingga diharapkan mampu memecahkan permasalahannya. Seperti yang sudah dialami, sebenarnya penilaian adiwiyata tahapan pertama hanya administrasi, begitu yang ditampilkan dokumen bagus tentunya ke depan harus mandiri. Materi tambahan terakhir dari Eko Purwanto.Inti materi kedua dijelaskan tentang isi dari GBLHS yakni Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pemantauan/ Evaluasi. Kemudian sesuai surat tugas, rencana Gerakan PBLHS ditulis berdasaran IPMLH.

Untuk permasalahan silakan ditulis semuanya, dari masalah sampah tanaman air dll. Setiap tahun ada 20 kegiatan. Target pencapaian ada dua, yaitu perubahan perilaku dan perubahan kondisi lingkungan hidup.Dijelaskan pula deskripsi tugas setiap komponen di Tim Adiwiyata.Kegiatan Pembinaan Sekolah Adiwiyata diakhiri jam 13.30 Wib dengan berdoa.
Selamatkan Bumi, Hemat Energi dan Jaga Keasrian Lingkungan” Go Green and Clean”
Humas Smanca 2022