Sudah hampir 6 bulan di Indonesia bahkan di dunia dilanda  pandemi covid-19. Dampak dari pandemi tersebut di semua jenjang pendidikan baik PAUD, TK, SD,SMP, SMA-SMK, sampai Perguruan Tinggi, dalam melaksanakan pembelajaran mau tidak mau harus menggunakan Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ)/ daring ,dengan tujuan agar dapat memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Dilatarbelakangi keadaan tersebut yang mengharuskan adanya PJJ,  SMA Negeri 1 Cangkringan mengadakan IHT selama 2 hari yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyampaikan materi terhadap peserta didiknya secara PJJ. In House Training tersebut diadakan Rabu-Kamis-jumat, 26 -27  – 28 Agustus 2020 dari jam 08.00 – 15.00 wib di Ruang Perpustakaan Ganesa. Pada hari pertama, Rabu, 26 Agustus 2020 menghadirkan narasumber  Suprihatin,S.Kom.,M.Pd. dari SMA Negeri 9 Yogyakarta.  Materi yang diberikan berkaitan dengan pembelajaran  GSE ( Google Suite for Education ) dan penilaian hasil belajar  menggunakan GSE.  Sebelum masuk materi,  IHT tentang PJJ di Era-Pandemi Covid-19 ini dibuka secara resmi oleh Dra. Anies Rachmania SS.,M.Pd. selaku kepala sekolah. Dalam sambutannya beliu memberi motivasi kepada peserta IHT  agar tetap semangat dan antusias. “ Bapak / Ibu guru di suasana pandemi covid-19 ini,  mau tidak mau kita sekarang  harus paham IT  dalam penggunaan transpormasi digital untuk menunjang kegiatanPJJ, untuk itu tetaplah semangat dan antausias dalam mengikuti kegiatan IHT ini” ucap Anies. Adapun inti dari materi IHT hari pertama yang disampaikan narasumber Suprihatin,S.Kom.,M.Pd. adalah tentang  pilihan untuk menggunakan aplikasi pembelajaran daring  baik itu Moodle, Google Classroom, Rumah belajar, JBclass Jogja Belajar, maupun Office 365. Materi hari pertama difokuskan tentang pembelajaran dengan GSE dalam membuat kelas, untuk kuis dan lainnya.( Lihat modul yang ada ).Materi IHT hari kedua Kamis, 27 Agustus 2020 narasumber dari Balai Dikmen Kabupaten Sleman. Materi pertama tentang  Pembinaan dan kebijakan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19 dengan narasumber Kepala Balai Dikmen Sleman Drs. Priya Santosa,MM. Materi yang disampaikan tentang kedisiplinan pegawai tentang finger print(datang-pulang), cuti, pengelolaan keuangan, ditambah kebijakan pendidikan di Sleman selama pandemi covid-19.”Pelaksanaan  PJJ harus mematuhi SE dari Gubernur, untuk bulan Agustus tanggap darurat berakhir sampai 31 Agustus 2020, apabila tanggap darurat di DIY diperpanjang maka PJJ tetap dilaksanakan”kata Priya Santosa. Materi kedua tentang inovasi dan model supervisi PJJ di masa pandemi covid-19 dengan narasumber Heri Sujana,M.Pd. selaku Pengawas SMA Balai Dikmen Sleman.”Administrasi guru tetap dibuat sesuai instrumen yang ada, PJJ dilakukan dengan pembagian tanggung jawab, di rumah siswa didampingi orangtua, di sekolah guru memberikan pengarahan dan bimbingan” kata Hari Sujana.Disampaikan juga sedikit yang berkaitan dengan guru yang melaksanakan PIGB: guru pamong/ senior harus menilai setiap bulan sekali,kepala sekolah menilai 2 x, pengawas menilai dengan mikro teaching sebanyak 2 x (minimum 2 jp).Pada saat mikro teaching , guru pamong, kepala sekolah,dan pengawas ikut dalam penilaian. Humas smanca