Studi tiru dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Maret 2023. Diskusi tentang IKM dimulai dari pukul 09.30 – 12.00 WIB di ruang aula SMAN 1 Wonosari. Kurikulum merdeka yang direncanakan akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cangkringan tahun pelajaran 2023/ 2024 yang akan datang sudah mulai dipersiapkan dari sekarang.

Beberapa guru dan tenaga administrasi sekolah yang tergabung di Tim Pengembang Kurikulum ( TPK ) yang ditunjuk oleh kepala sekolah melakukan studi tiru di SMAN 1 Wonosari.

TPK Smanca belajar atau  menimba ilmu tentang bagaimana caranya menerapkan kurikulum merdeka ( IKM )  di sekolah yang pada tahun ini masih menggunakan kurikulum 2013.

Kedatangan rombongan yang terdiri dari 7 orang disambut dengan sangat baik dan ramah oleh guru-guru dari SMA Negeri 1 Wonosari. Walaupun kepala sekolah SMA Negeri 1 Wonosari Muh.Taufiq Salyono, S.Pd.,M.Pd,.Si sedang menghadiri undangan di Dikpora DIY bersamaan dengan kepala sekolah SMA Negeri 1 Cangkringan  Drs. M. Warsun Latif kegiatan studi tiru ini tetap berjalan dengan baik dan lancar.

Waka Kurikulum SMA Negeri 1 Wonosari Aris Feriyanto, S.Pd juga menjadi guru matematika bersama dengan rekan-rekannya memaparkan materi tentang Iplementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang sudah dilaksanakan beberapa tahun yang lalu.

Dalam pelaksanaannya tentu banyak kendala yang dialami karena sebagai sekolah pertama yang menerapkan IKM dan baru sedikit draf-draf pendukung dari pemerintah sehingga sekolah harus mengembangkan sendiri disesuaikan dengan kondisi di sekolah.

Selain itu dipaparkan juga tentang penerapan P5  (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ) oleh Agnita Nunung N.W.,S.Si.,M.Sc . Tahapan P5 diawali dengan menyiapkan ekosistem sekolah, mendesain projek P5, mengelola P5, mendokumentasikan serta melaporkan hasil P5 dalam perayaan belajar. Setelah semua itu dilakukan dilanjutkan dengan evaluasi dan tindak lanjut P5.

Pesan yang diberikan kepada kami bahwa tim dari sekolah harus memahami panduan IKM serta membuat modul untuk pelaksanaan P5 agar kegiatan dapat berjalan dengan lebih mudah.

Dengan adanya modul dapat digunakan sebagai pedoman bagi guru-guru dari berbagai bidang ilmu dalam membimbing peserta didik mengerjakan projek tersebut. Guru-guru yang dilibatkan dalam pembimbingan projek dapat menggunakan modul yang sudah disusun oleh tim agar ada kesamaan konsep dan model penilaiannya. Karena nantinya semua peserta didik akan memiliki rapor tentang projek mereka secara individu. TPK – Humas 2023