LPPM Universitas Negeri Yogyakarta bekerja sama dengan Mitra Penelitian SMA Negeri 1 Cangkringan mengadakan pelatihan untuk peserta didik tentang penelitian pengembangan kebijakan resiliensi sekolah berbasis kearifan lokal untuk mitigasi bencana. Kegitan tersebut merupakan kegiatan tahap kedua setelah tahap pertama sasaran pelatihan adalah Guru dan TAS yang sudah dilaksanakan Kamis, 25 Maret 2021 jam 09.00 – 15.00 WIB di Aula SMANCA. Tahap kedua yang sasarannya Peserta Didik kegiatan “Pelatihan Pengembangan Kebijakan Resiliensi Sekolah Berbasis Kearifan Lokal untuk Mitigasi Bencana bagi Peserta Didik” dilaksanakan Kamis, 1 April 2021 jam 08.00 Wib – 12.00 Wib di Aula SMANCA. .

Kegiatan tersebut diikuti oleh 20 Peserta Didik baik perwakilan dari kelas X,XI, maupun XII dan pelaksanaannya tetap mematuhi protool kesehatan covid-19 3M ( Mencuci tangan dengan sabun, Memakai masker, dan Menjaga jarak ).. Dalam kegiatan pelatihan bagi peserta didik tersebut sebagai narasumber sama dengan pada waktu pelatihan bagi Guru dan TAS yakni Prof. Dr. Siti Irine D,M.Si. , Dr. Dyah Respati , serta Tim dari UNY, dimulai tepat jam 08.00 Wib diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan sambutan sekaligus pembukaan kegiatan oleh Kepala Sekolah Drs. M Warsun Latif.Dalam sambutannya disampaikan semoga dengan kegiatan ini Peserta Didik memperoleh ilmu tambahan wawasan tentang resiliensi mitigasi bencana.

Semoga peserta didik yang mengikuti pelatihan ini memperoleh wawasan untuk mempersiapkan diri untuk selalu siaga dan waspada menghadapi berbagai kemungkinan bencana dengan berbasis kearifan lokal yang ada di sekolah”, ungkap Warsun Latif. “ Dengan kegiatan pelatihan ini juga diharapkan dari pihak UNY melalui Prof. Irine,dkk. makin memperhatikan SMA Negeri 1 Cangkringan sehingga banyak yang diterima menjadi Mahasiswa UNY baik melalui SNMPTN, SBMPTN, Jalur Mandiri,dll.” Tambahnya. Mulai jam 08.00 wib sampai jam 15.00 merupakan acara inti dengan narasumber dari Tim UNY. Prof. Dr. Siti Irine,M.Si menyampaikan materi tentang Paparan Hasil Riset dan Membentuk Pribadi yang Relisiens.Dalam materinya disampaikan relisiensi adalah kemampuan seseorang untuk bangkit dari keterpurukan, dan dapat beradaptasi dengan perubahan dan terus maju dengan kesulitan-kesulitan yang menimpanya.

Seseorang yang mempunyai relisiensi yang baik dapat menjalani kehidupannya lebih bermakna, dapat melewati masa keterpurukan dengan cepat, percaya diri, tidak mudah putus asa, pandangan hidupnya akan lebih positif, dan memiliki hubungan yang baik dengan orang lain”, jelas Irine. Juga disampaikan ciri orang yang memiliki pribadi resiliensi: tahu batas, sportif, lebih menerima keadaan,merawat diri dengan baik, lebih terbuka ditambah dengan aspek-aspek resiliensi.

Kita sebagai warga sekolah lebih-lebih SMA Negeri 1 Cangkringan ini dekat dengan bahaya erupsi Gunung Merapi / rawan bencana dapat diatasi dengan pembentukan pribadi yang resiliens, apalagi di situasi pandemi covid-19 ini” ungkap Dyah Respati. Kegiatan diakhiri dengan praktik penguatan resiliensi sekolah dan kebijakan sekolah dalam membangun sekolah resilien untuk mitigasi bencana dengan cara seluruh peserta pelatihan diminta menyampaikan presentasi tentang resilien sungai kehidupan yang diambil dari 3 tahun situasi bahagia, 2 tahun situasi sedih dan presentasi hasil diskusi kelompok hubungan dengan pokok-pokok resiliensi sekolah. Kegiatan diakhiri jam 12.00 Wib.